GADIS Magazine, Music Article, profile article

Carly Rae Jepsen: Nervous Comeback!

Carly Rae Jepsen is back! Dua tahun lebih setelah Call Me Maybe booming di mana-mana, penyanyi asal Kanada ini kembali dengan album ketiga, E.MO.TION! Carly mengaku stres berat mempersiapkan album barunya ini, karena semua orang berharap lagu-lagunya bisa menandingi kesuksesan lagu yang yang dinominasikan dalam kategori Song of The Year di Grammy 2013 tersebut. “I’m so nervous!” katanya.

Siapkan 250 Lagu

Setelah promo album Kiss (2012) termasuk tur keliling dunia, The Summer Kiss Tour selesai, Carly langsung rehat dari dunia hiburan untuk mempersiapkan album baru. Lulusan Canadian College of Performing Arts ini nggak terburu-buru mengerjakan album baru. “Karena Call Me Maybe cepat sekali suksesnya, album Kiss terpaksa kukerjakan hanya dalam 2 bulan. Kali ini aku nggak mau terburu-buru. Aku lebih pentingkan kualitas daripada kuantitas,” katanya.

Tapi, Carly merasa cukup tertekan dalam mengerjakannya. “Manajerku, Scooter Braun berkata aku nggak boleh merilis musik atau album baru kalau kualitas musiknya nggak bisa menandingi Call Me Maybe. Ini membuatku stres. Akhirnya, selama dua tahun ini aku buat 250 lagu! Sekarang sedang dipilih 22 lagu terbaik untuk kemudian dipilih lagi buat jadi singel dan album,” cerita finalis Canadian Idol tahun 2007 ini.

“Stalking” Musisi-Musisi Keren

Supaya album barunya maksimal, Carly sengaja mendekati banyak musisi dan produser untuk mengajak mereka bekerja sama. “Aku banyak menghabiskan waktu “stalking” musisi-musisi keren di internet, mengamati musik dan mencari tahu email mereka untuk mengajak nge-jam bareng. ” ujar cewek yang hobi menulis diary ini.

Salah satu musisi yang Carly dekati adalah Caleb Shreve, produser musik band asal Kanada The Zolas, yang sangat dikagumi Carly. Caleb kemudian memperkenalkan Carly pada musik Tegan and Sara. Nggak diduga, Carly langsung suka musik mereka dan pengin ajak duo kembar ini kolaborasi untuk album barunya. “Aku mendatangi langsung rumah Tegan and Sara! I was very nervous because I’m a huge fan!” ceritanya.

Singkat cerita, Tegan and Sara setuju untuk kolaborasi degan Carly. “Aku banyak dapat ilmu musik dari mereka. Gaya menulis lagu kami berbeda, tapi saling melengkapi. Tegan juga mengajariku membuat musik dari aplikasi GarageBand, yang ternyata sangat berguna!” lanjutnya.

Selain Tegan and Sara, musisi-musisi lain yang berhasil Carly ajak kerja sama antara lain Dev Hynes (produser Solange Knowles dan Florence and The Machine), Peter SvenssonThe Cardigans”, Rostam BatmanglijVampire Weekend” dan Ariel Rechstaid (produser HAIM dan Madonna).

Hidupkan Kembali Musik 80-an

Untuk album E.MO.TION, Carly mengeksplorasi musik pop tahun 80-an. Di singel I Really Like You contohnya, kental nuansa 80-an dengan permainan retro drum dan synthesizer. Carly mengaku banyak terinspirasi diva pop legendaris Cyndi Lauper. “Waktu itu aku nonton konser Cyndi Lauper dan langsung pengin menghidupkan kembali musik 80-an. I think my heart and soul does stick very much in the ’80s, because I feel that was the purest pop at its finest, like the emotional ‘80s,” ujarnya.

Ini juga menjadi salah satu alasan Carly menamai albumnya E.MO.TION. Karena menurutnya, musik tahun 80-an itu sangat emosional. Selain itu, Carly merasa ketika mengerjakan album ini ia sangat passionate, mengeluarkan semua emosi yang dipunya.

“Ketika membuat lagu favoritku, All That bersama Dev Hynes, aku sangat bersungguh-sungguh. Dia main kibor, aku menyanyi. Half an hour later we looked at each other like ‘That was so crazy, I don’t even remember doing that!’ Those are the passion moments. This is what I’m in it for!” ujarnya.

Musik dan lirik album yang akan dirilis musim panas ini diakui Carly lebih dewasa dari album Kiss. Carly sendiri menjuluki musiknya kali ini ‘old school Madonna’. “Beberapa musiknya akan mengingatkan kalian pada musik lama Madonna. Tentunya kukemas dengan gaya yang lebih modern. Aku mau musikku tahan lama dan nggak habis dimakan waktu. Dan bisa disukai orang-orang dari berbagai usia.” tutupnya.

Tulisan ini diterbitkan di Majalah GADIS Edisi 14 tahun 2015

Featured in GADIS Magazine 14/2015

By Mayseeta